Jumat, 20 Januari 2012

Karakter Seseorang dari Tanda Tangan


Biasanya orang menilai karakter orang lain melalui tulisan tangannya. Tapi gimana kalo tanda tangan? Mau tau? Baca nihh..

1. Satu Garis Di Bawah Tanda Tangan
Mempunyai keyakinan yang tinggi dan personaliti yang baik. Namun, bersifat kikir mereka juga percaya kepada kebahagiaan dalam kehidupan manusia.

2. Dua Titik Di Bawah Tanda Tangan
Mereka boleh dikatakan berjiwa romantis. Mudah ganti pasangan seperti menukar baju. Memilih orang yang memiliki kecantikan dan mereka sendiri berusaha untuk kelihatan menarik dan mereka ini juga mudah menarik perhatian orang lain.

3. Satu Titik Di Bawah Tanda Tangan
Lebih cenderung kepada seni klasik serta perkara yang mudah dan tenang. Jika orang lain yang telah hilang kepercayaan kepada anda, anda tidak akan sesekali kembali kepada mereka dan ini menunjukkan mereka seorang yang tetap pendirian.

4. Tiada Garis atau Titik Di Bawah Tanda Tangan
Mereka ini selalu senang hidup dalam dunia sendiri dan mereka juga jarang mau mendengar pendapat orang lain.Mereka ini boleh di kategorikan sebagai pencinta alam tetapi mereka juga mempunyai sifat agak kikir.

5. Tiada Persamaan Antara Nama dan Tanda Tangan
Maksudnya tanda tangan mereka tidak menonjolkan nama mereka. Golongan ini mencoba untuk kelihatan bergaya, suka menyembunyikan sesuatu. Mereka jarang untuk berterus terang tetapi mereka merupakan pendengar yang baik dan senantiasa memberi perhatian tentang apa yang orang lain sedang katakan.

6. Ada Persamaan Antara Nama dan Tanda Tangan
Mereka ini berkeinginan untuk menjadi bijak tetapi mereka tidak pernah berpikir. Mereka ini tidak konsisten, dan selalu menukar ide atau pandangan sendiri seperti angin. Golongan ini tidak pernah berpikir baik buruk tentang sesuatu perkara. Biasanya, orang lain bisa mengambil hati mereka dengan hanya memuji.

7. Tanda Tangan dengan Huruf Yang Tidak Bersambung
Mereka ini sangat baik terhadap orang lain. Mempunyai hati yang baik, tidak mementingkan diri dan siap berkorban untuk kepentingan dan kebahagiaan orang yang di sayangi. Tapi apabila terlalu banyak perkara yang mereka pikirkan, ini menyebabkan mereka akan cepat tersinggung.

8. Tanda Tangan yang Lengkap Seperti Nama
Mereka sangat baik hati dan bisa menyesuaikan diri dengan suasana apa saja dan siapa saja yang mereka temui. Golongan ini juga sangat teguh pendirian serta pendapat dan memiliki keinginan yang sangat kuat dalam mendapatkan sesuatu.

Yang mana tanda tangan kamu?

Karakter Seseorang Berdasarkan Golongan Darah


Karakter Seseorang Berdasarkan Golongan Darah
Karakter orang bisa diliat dari mana aja. Naa di sini indah mau share nentuin karakter seseorang berdasar golongan darah mereka. Coba liat..

Golongan darah A
1. Biasanya orang yang bergolongan darah A ini berkepala dingin, serius, sabar dan kalem atau cool, bahasa kerennya.
2. Orang yang bergolongan darah A ini mempunyai karakter yang tegas, bisa di andalkan dan dipercaya namun keras kepala.
3. Sebelum melakukan sesuatu mereka memikirkannya terlebih dahulu. Dan merencanakan segala sesuatunya secara matang. Mereka mengerjakan segalanya dengan sungguh-sungguh dan secara konsisten.
4. Mereka berusaha membuat diri mereka se wajar dan ideal mungkin.
5. Mereke bisa kelihatan menyendiri dan jauh dari orang-orang.
6. mereka mencoba menekan perasaan mereka dan karena sering melakukannya mereka terlihat tegar. Meskipun sebenarnya mereka mempunya sisi yang lembek seperti gugup dan lain sebagainya.
7. Mereka cenderung keras terhadap orang-orang yang tidak sependapat. Makanya mereka cenderung berada di sekitar orang-orang yang ber’temperamen’ sama.

Golongan darah B
1. Orang yang bergolongan darah B ini cenderung penasaran dan tertarik terhadap segalanya.
2. Mereka juga cenderung mempunyai terlalu banyak kegemaran dan hobby. Kalau sedang suka dengan sesuatu biasanya mereka menggebu-gebu namun cepat juga bosan.
3. Tapi biasanya mereka bisa memilih mana yang lebih penting dari sekian banyak hal yang di kerjakannya.
4. Mereka cenderung ingin menjadi nomor satu dalam berbagai hal ketimbang hanya dianggap rata-rata. Dan biasanya mereka cenderung melalaikan sesuatu jika terfokus dengan kesibukan yang lain. Dengan kata lain, mereka tidak bisa mengerjakan sesuatu secara berbarengan.
5. Mereka dari luar terlihat cemerlang, riang, bersemangat dan antusias. Namun sebenarnya hal itu semua sama sekali berbeda dengan yang ada didalam diri mereka.
6. Mereka bisa dikatakan sebagai orang yang tidak ingin bergaul dengan banyak orang.

Golongan darah O
1. Orang yang bergolongan darah O, mereka ini biasanya berperan dalam menciptakan gairah untuk suatu grup. Dan berperan dalam menciptakan suatu keharmonisan diantara para anggota grup tersebut.
2. Figur mereka terlihat sebagai orang yang menerima dan melaksakan sesuatu dengan tenang. Mereka pandai menutupi sesuatu sehingga mereka kelihatan selalu riang, damai dan tidak punya masalah sama sekali. Tapi kalau tidak tahan, mereka pasti akan mencari tempat atau orang untuk curhat (tempat mengadu).
3. Mereka biasanya pemurah (baik hati), senang berbuat kebajikan. Mereka dermawan dan tidak segan-segan mengeluarkan uang untuk orang lain.
4. Mereka biasanya di cintai oleh semua orang, “loved by all”. Tapi mereka sebenarnya keras kepala juga, dan secara rahasia mempunyai pendapatnya sendiri tentang berbagai hal.
5. Di lain pihak, mereka sangat fleksibel dan sangat mudah menerima hal-hal yang baru.
6. Mereka cenderung mudah di pengaruhi oleh orang lain dan oleh apa yang mereka lihat dari TV.
7. Mereka terlihat berkepala dingin dan terpercaya tapi mereka sering tergelincir dan membuat kesalahan yang besar karena kurang berhati-hati. Tapi hal itu yang menyebabkan orang yang bergolongan darah O ini dicintai.

Golongan darah AB
1. Orang yang bergolongan darah AB ini mempunyai perasaan yang sensitif, lembut.
2. Mereka penuh perhatian dengan perasaan orang lain dan selalu menghadapi orang lain dengan kepedulian serta kehati-hatian.
3. Disamping itu mereka keras dengan diri mereka sendiri juga dengan orang-orang yang dekat dengannya.
4. Mereka jadi cenderung kelihatan mempunyai dua kepribadian.
5. Mereka sering menjadi orang yang sentimen dan memikirkan sesuatu terlalu dalam.
6. Mereka mempunyai banyak teman, tapi mereka membutuhkan waktu untuk menyendiri untuk memikirkan persoalan-persoalan mereka.

jadi, apa bener golongan darah kamu sesuai dengan karakter kamu?

Bersyukur Itu Indah

Mungkin di antara kamu yang baca blog ini ada yang sebenarnya udah berkecukupan, tapi masii aja ngarasa kurang dan kurang..

Selalu saja mengeluh dan mengeluh, menyalahkan hidup orang, menyalahkan takdir, dsb. Seharusnya kita itu bersyukur atas hal kecil apa pun yang terjadi di hidup kita, so berikut contoh contoh bersyukur yang dapat kita ambil manfaatnya…

Buat para suami, BERSYUKUR UNTUK ISTRI:
yang memberiku makanan yang sama dengan malam kemarin,
karena istriku DI RUMAH malam ini
dan TIDAK bersama orang lain …

Buat para istri, BERSYUKUR UNTUK SUAMI:
yang duduk bermalasan di sofa
sambil baca koran males-malesan,
atau duduk di depan komputer, online di kaskus sambil ngepost
beruntungnya doi bersama aku dirumah
dan TIDAK keluyuran.. apalagi ke bar malem ini

Buat para ortu, BERSYUKUR UNTUK ANAK KU:
yang selalu PROTES di rumah
karena artinya … dia sedang dirumah
dan TIDAK sedang keluyuran di jalanan

BERSYUKUR untuk pajak yang saya bayar:
karena artinya …
saya bekerja … atau punya penghasilan ..

BERSYUKUR untuk rumah yang berantakan:
karena artinya saya masih punya kesempatan
melayani orang-orang yang mengasihi saya, dengan membereskannya..

BERSYUKUR untuk baju yang mulai kesempitan:
karena artinya …
saya bisa lebih dari cukup untuk makan …

BERSYUKUR pada bayangan yang mengikutiku:
karena artinya …
aku tidak disilaukan oleh matahari …

BERSYUKUR untuk kebun yang harus dirapikan dan perkara yang harus dibetulkan di rumah:
karena artinya …. saya punya rumah..

BERSYUKUR akan berita orang yang lagi DEMO..
karena artinya ...
kita masih PUNYA kebebasan untuk berbicara ..

BERSYUKUR untuk dapat tempat parkir yang paling jauh:
karena artinya saya masih bisa berjalan kaki ..
dan diberkati dengan kendaraan yang saya bisa bawa ..

BERSYUKUR pada pria yang duduk di belakangku yang nyanyi fals:
karena artinya ….
saya masih bisa mendengar ..

BERSYUKUR untuk cucian yang numpuk:
karena artinya …
saya punya baju yang bisa dipakai ..

BERSYUKUR karena kepenatan dan kelelahan kerja setiap hari:
karena artinya …
saya mampu bekerja keras setiap hari

AKHIRNYA … BERSYUKUR dengan Orang – Orang yg Melihat Blog ini 
KARENA ARTINYA SAYA MASIH PUNYA ANDA YANG MEMPERHATIKAN!
hehe… thanks for visiting my blog <3

Sabtu, 07 Januari 2012

Bioteknologi dan Aplikasinya dalam Kehidupan Sehari-hari

lagi lagi posting tugas kuliah -__-



BIOTEKNOLOGI
DAN APLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI



Indah Wulandari
C 0311022

SASTRA INGGRIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2011 
Kata Pengantar
Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Ilmu Kealaman Dasar dengan judul Bioteknologi dan Aplikasinya Dalam Kehidupan Sehari-hari.
Dalam penyusunan tugas ini, saya tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membimbing.
Saya berharap dengan disusunnya tugas ini semoga dapat bermanfaat bagi saya sendiri maupun kepada pembaca umumnya.

Surakarta, Januari 2012

Penyusun




BIOTEKNOLOGI
A. Pendahuluan
Istilah bioteknologi untuk pertama kalinya dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala besar dengan menggunakan bit gula sebagai sumber pakannya. Bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu “bio” yang artinya makhluk hidup dan “teknologi” yang berarti cara untuk memproduksi barang atau jasa.
Dari paduan dua kata tersebut, European Federation of Biotechnology mendefinisikan bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup, dan analog molekuler untuk menghasilkan produk dan jasa. Selama ini, kita melihat begitu pesat perkembangan bioteknologi di berbagai bidang. Pesatnya perkembangan bioteknologi ini sejalan dengan tingkat kebutuhan manusia di bumi.
Hal ini dapat dipahami mengingat bioteknologi menjanjikan suatu revolusi pada hampir semua aspek kehidupan manusia, mulai dari bidang pertanian, peternakan, dan perikanan, hingga kesehatan dan pengobatan. Bioteknologi tidak hanya berkembang pada akhir-akhir ini saja. Bioteknologi telah dimanfaatkan sejak ribuan tahun lalu di segala bidang seperti industri makanan, obat-obatan, pertanian, kessehatan, dan pengelolaan lingkungan. Di masa lalu bioteknologi dilakukan secara sederhana. Perkembangan yang pesat baru terjadi setelah diketahui mikroorganisme melakukan fermentasi yang dipelopori Louis Pasteur, sehinnga beliau mendapat julukan bapak bioteknologi.
Perkembangan bioteknologi secara modern terjadi setelah penemuan sruktur DNA sekitar tahun 1950 yang diikuti dengan penemuan lainnnya. Penemuan ekspresi gen, enzim pemotong DNA, menciptakan DNA rekombinan dengan menggabungkan DNA dari dua organisme yang berbeda, dan kloning merupakan contoh bioteknologi modern. Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA (gen), selain memanfaatkan mikrobiologi dan biokimia.
B. Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk dan jasa guna kepentingan manusia. Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi meliputi mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia, dan enzimologi.
Dalam bioteknologi biasanya digunakan mikroorganisme atau bagian-bagiannya untuk meningkatkan nilai tambah suatu bahan. Adapun beberapa definisi dari bioteknologi adalah sebagai berikut:
 Penggunaan terpadu biokimia, mikrobiology dan ilmu keteknikan untuk mewujudkan aplikasi teknologi dari mikro-organisme, kultur jaringan dan bagian-bagian lainnya.
 Aplikasi dari organisme, system atau proses untuk industri manufaktur dan pelayanan jasa.
 Teknologi yang menggunakan fenomena biologi untuk mengopi dan menghasilkan bermacam-macam produk yang berguna.
 Bioteknologi adalah tidak lebih dari sebuah istilah diberikan untuk sekumpulan teknik-teknik dan proses-proses.
 Bioteknologi adalah penggunaan organisme hidup dan komponennya dalam bidang pertanian, pangan dan proses-proses industri lainnya.
 Aplikasi berbagai teknik yang menggunakan organisme hidup atau bagiannya serta untuk menghasilkan produk dan/atau jasa.

C. Perkembangan bioteknologi
1. Era bioteknologi generasi pertama (bioteknologi sederhana)
Penggunaan mikroba masih secara tradisional dalam produksi makanan dan tanaman, serta pengawetan makanan.
Contoh: pembuatan tape, cuka, tempe, dan lain-lain.
2. Era bioteknologi generasi kedua
Proses berlangsung dalam keadaan tidak steril.
Contoh: produksi bahan kimia (aseton, asam sitrat), pengolahan air limbah, pembuatan kompos.
3. Era bioteknologi generasi ketiga
Proses dalam kondisi steril
Contoh: produksi antibiotik dan hormon.
4. Era bioteknologi generasi keempat (bioteknologi baru)
Contoh: produksi insulin, interferon, dan antibodi monoklonal.

D. Bioteknologi Konvensional dan Modern
Bioteknologi dapat digolongkan menjadi bioteknologi konvensional/tradisional dan modern. Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan.
Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, kecap, tape, dan sebagainya, termasuk keju dan yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa lalu. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhlik hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim.
 Aplikasi bioteknologi tradisional
1. Bioteknologi bidang pangan
a. Pengolahan produk susu
1) Yoghurt
Untuk membuat yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih dahulu. Selanjutnya sebagian besar lemak dibuang. Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Kedua bakteri tersebut ditambahkan pada susu dengan jumlah seimbang, selanjutnya disimpan selama + 5 jam pada temperatur 45ᶱ C. Selama penyimpanan tersbut, pH akan turun menjadi 4,0 sebagai akibat dari kegiatan bakteri asam laktat. Selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi cita rasa.
2) Keju
Dalam pembuatan keju digunakan bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus dan Streptococcus. Bakteri tersebut berfungsi memfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam laktat.
3) Mentega
Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan Lectonostoceremoris. Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman. Selanjutnya susu diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan. Kemudian lemak mentega diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan.
b. Produk makanan non-susu
1) Kecap
Dalam pembuatan kecap, jamur Aspergillus oryzae dibiakkan pada kulit gandum terlebih dahulu. Jamur Aspergillus oryzae bersama-sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum. Setelah proses fermentasi karbohidrat berlangsung cukup lama akhirnya akan dihasilkan produk kecap.
2) Tempe
Tempe mempunyai nilai gizi yang baik. Di samping itu tempe mempunyai beberapa khasiat, seperti dapat mencegah dan mengendalikan diare, mempercepat proses penyembuhan duodenitis, memperlancar pencernaan, dapat menurunkan kadar kolesterol, dapat mengurangi toksisitas, meningkatkan vitalitas, mencegah anemia, menghambat ketuaan, serta mampu menghambat resiko jantung koroner, penyakit gula, dan kanker. Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai juga diperlukan ragi. Ragi merupakan kumpulan spora mikroorganisme, dalam hal ini kapang. Dalam proses pembuatan tempe paling sedikit diperlukan empat jenis kapang dari genus Rhizopus, yaitu Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus oryzae. Miselium dari kapang tersebut akan mengikat keping-keping biji kedelai dan memfermentasikannya menjadi produk tempe. Proses fermentasi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat. Perubahan tersebut meningkatkan kadar protein tempe sampai sembilan kali lipat.
3) Tape
Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan menggunakan sel-sel ragi. Ragi menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa gula dan alkohol. Masyarakat kita membuat tape tersebut berdasarkan pengalaman.
2. Bioteknologi bidang pertanian
a. Penanaman secara hidroponik
Hidroponik berasal dari kata bahasa Yunani hydro yang berarti air dan ponos yang berarti bekerja. Jadi, hidroponik artinya pengerjaan air atau bekerja dengan air. Dalam praktiknya hidroponik dilakukan dengan berbagai metode, tergantung media yang digunakan. Adapun metode yang digunakan dalam hidroponik, antara lain metode kultur air (menggunakan media air), metode kultur pasir (menggunakan media pasir), dan metode porus (menggunakan media kerikil, pecahan batu bata, dan dan lain-lain). Metode yang tergolong berhasil dan mudah diterapkan adalah metode pasir.
b. Penanaman secara aeroponik
Aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan ponos yang berarti daya. Jadi, aeroponik adalah pemberdayaan udara. Sebenarnya aeroponik merupakan tipe hidroponik (memberdayakan air), karena air yang berisi larutan unsur hara disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Akar tanaman yang ditanam menggantung akan menyerap larutan hara tersebut.
3. Bioteknologi bidang peternakan
Bioteknologi tradisional di bidang peternakan , misalnya pada domba ankon yang merupakan domba berkaki pendek dan bengkok , sebagai hasil mutasi alami dan sapi Jersey yang diseleksi oleh manusia agar menghasilkan susu dengan kandungan krim lebih banyak.
4. Bioteknologi bidang kesehatan dan pengobatan
Beberapa contoh bioteknologi tradisional di bidang pengobatan, misalnya antibiotic penisilin yang digunakan untuk pengobatan , diisolasi dari bakteri dan jamur , dan vaksin yang merupakan mikroorganisme yang toksinnya telah dimatikan bermanfaat untuk meningkatkan imunitas.

 Aplikasi bioteknologi modern
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli telah mulai lagi mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui penelitian. Dalam bioteknologi modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara efektif dan efisien. Dewasa ini, bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam industri makanan tetapi telah mencakup berbagai bidang, seperti rekayasa genetika, penanganan polusi, penciptaan sumber energi, dan sebagainya. Dengan adanya berbagai penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi makin besar manfaatnya untuk masa-masa yang akan datang. Beberapa penerapan bioteknologi modern sebagai berikut:
a. Rekayasa genetika
Rekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan gen untuk menghasilkan makhluk hidup baru dengan sifat yang diinginkan. Rekayasa genetika disebut juga pencangkokan gen atau rekombinasi DNA. Dalam rekayasa genetika digunakan DNA untuk menggabungkan sifat makhluk hidup. Hal itu karena DNA dari setiap makhluk hidup mempunyai struktur yang sama, sehingga dapat direkomendasikan. Selanjutnya DNA tersebut akan mengatur sifatsifat makhluk hidup secara turun-temurun. Untuk mengubah DNA sel dapat dilakukan melalui banyak cara, misalnya melalui transplantasi inti, fusi sel, teknologi plasmid, dan rekombinasi DNA.
b. Bioteknologi bidang kedokteran
Bioteknologi mempunyai peran penting dalam bidang kedokteran, misalnya dalam pembuatan antibodi monoklonal, vaksin, antibiotika dan hormon.
c. Bioteknologi bidang pertanian
Dewasa ini perkembangan industri maju dengan pesat. Akibatnya, banyak lahan pertanian yang tergeser, lebih-lebih di daerah sekitar perkotaan. Di sisi lain kebutuhan akan hasil pertanian harus ditingkatkan seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Untuk mendukung hal tersebut, dewasa ini telah dikembangkan bioteknologi di bidang pertanian.
d. Bioteknologi bidang peternakan
Dengan bioteknologi dapat dikembangkan produk-produk peternakan. Produk tersebut, misalnya berupa hormon pertumbuhan yang dapat merangsang pertumbuhan hewan ternak. Dengan rekayasa genetika dapat diciptakan hormon pertumbuhan hewan buatan atau BST (Bovin Somatotropin Hormon). Hormon tersebut direkayasa dari bakteri yang, jika diinfeksikan pada hewan dapat mendorong pertumbuhan dan menaikkan produksi susu sampai 20%.
e. Bioteknologi bahan bakar masa depan
Bahan bakar minyak termasuk sumber daya yang tidak bisa diperbarui. Oleh karena itu, suatu saat akan habis. Hal itu merupakan tantangan bagi para ilmuwan untuk menemukan bahan bakar pengganti yang diproduksi melalui bioteknologi.
f. Bioteknologi pengolahan limbah
Kaleng, kertas bekas, dan sisa makanan, sisa aktivitas pertanian atau industri merupakan bahan yang biasanya sudah tak dikehendaki oleh manusia. Bahan-bahan tersebut dinamakan limbah atau sampah. Keberadaan limbah sangat mengancam lingkungan. Oleh karena itu, harus ada upaya untuk menanganinya. Penanganan sampah dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan ditimbun, dibakar, atau didaur ulang. Di antara semua cara tersebut yang paling baik adalah dengan daur ulang.

E. Ilmu-ilmu yang mendukung bioteknologi
Ilmu-ilmu yang mendukung bioteknologi di antaranya sebagai berikut:
1. Mikrobiologi
Mikrobiologi merupakan cabang ilmu biologi yang khusus mempelajari jasad-jasad renik. Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani (micros: kecil, bios: hidup, logos: pengetahuan), sehimgga sacara singkat dapat diartikan bahwa mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup yang kecil-kecil. Makhluk-makhluk hidup yang kecil-kecil tersebut disebut juga dengan mikroorganisme, mikrobia, mikroba, jasad renik, atau protista.
Mikrobiologi dalam kehidupan telah diterapkan banyak sekali di sektor kehidupan, yang paling umum adalah di bidang pangan: pembuatan tempe, bir, tape, keju, dan lain-lain. Di bidang kedokteran telah banyak dihasilkan berbagai jenis serum dan antibiotik dari mikrobia.
2. Biokimia
Biokimia adalah kimia makhluk hidup. Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi komponen selular, seperti protein, karbohidrat, lipid, asam nukleat, dan biomolekul lainnya. Saat ini biokimia lebih terfokus secara khusus pada kimia reaksi termediasi enzim dan sifat-sifat protein. Saat ini, penemuan-penemuan biokimia digunakan di berbagai bidang, mulai dari genetika hingga biologi molekular dan dari pertanian hingga kedokteran. Penerapan biokimia yang pertama kali barangkali adalah dalam pembuatan roti menggunakan khamir, sekitar 5000 tahun yang lalu.
3. Genetika
Genetika merupakan cabang biologi yang penting saat ini. Ilmu ini mempelajari berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat dan variasi sifat pada organisme maupun suborganisme.
4. Biologi sel
Biologi sel adalah ilmu yang mempelajari sel. Hal yang dipelajari dalam biologi sel mencakup sifat-sifat fisiologis sel seperti struktur dan organel yang terdapat di dalam sel, lingkungan dan antaraksi sel, daur hidup sel, pembelahan sel dan fungsi sel (fisiologi), hingga kematian sel.


5. Enzimologi
Enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Enzimologi terutama dipelajari dalam kedokteran, ilmu pangan, teknologi pengolahan pangan, dan cabang-cabang ilmu pertanian
6. Virulogi
Virologi ialah cabang biologi yang mempelajari makhluk suborganisme, terutama virus. Virulogi dalam kehidupan banyak dipelajari karena bermanfaat bagi industri farmasi dan pestisida. Virologi juga menjadi perhatian pada bidang kedokteran, kedokteran hewan, peternakan, perikanan dan pertanian karena kerugian yang ditimbulkan virus dapat bernilai besar secara ekonomi.

F. Jenis-jenis bioteknologi
Bioteknologi memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa diantaranya diasosikan dengan warna, yaitu:
1. Bioteknologi merah (red biotechnology)
Adalah cabang ilmu bioteknologi yang mempelajari aplikasi bioeknologi di bidang medis. Cakupannya meliputi seluruh spektrum pengobatan manusia, mulai dari tahap preventif, diagnosis, dan pengobatan. Contoh penerapannya adalah pemanfaatan organisme untuk menghasilkan obat dan vaksin, penggunaan sel induk untuk pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk mengobati penyakit genetik dengan cara menyisipkan atau menggantikan gen abnomal dengan gen yang normal.
2. Bioteknologi putih/abu-abu (white/gray biotechnology)
Adalah bioteknologi yang diaplikasikan dalam industri seperti pengembangan dan produksi senyawa baru serta pembuatan sumber energi terbarukan. Dengan memanipulasi mikroorganisme seperti bakteri dan khamir/ragi, enzim-enzim juga organisme-organisme yang lebih baik telah tercipta untuk memudahkan proses produksi dan pengolahan limbah industri. Pelindian (bleaching) minyak dan mineral dari tanah untuk meningkakan efisiensi pertambangan, dan pembuatan bir dengan khamir.
3. Bioteknologi hijau (green biotechnology)
Mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang pertanian dan peternakan. Di bidang pertanian, bioteknoogi telah berperan dalam menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi dan tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat. Sementara itu, di bidang peternakan, binatang-binatang telah digunakan sebagai "bioreaktor" untuk menghasilkan produk penting contohnya kambing, sapi, domba, dan ayam telah digunakan sebagai penghasil antibodi-protein protektif yang membantu sel tubuh mengenali dan melawan senyawa asing (antigen).
4. Bioteknologi biru (blue biotechnology)
Disebut juga bioteknologi akuatik/perairan yang mengendalikan proses-proses yang terjadi di lingkungan akuatik. Salah satu contoh yang paling tua adalah akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau kerang-kerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan, (diperkirakan 30% ikan yang dikonsumsi di seluruh dunia dihasilkan oleh akuakultura). Perkembangan bioteknologi akuatik termasuk rekayasa genetika untuk menghasilkan tiram tahan penyakit dan vaksin untuk melawan virus yang menyerang salmon dan ikan yang lain. Contoh lainnya adalah salmon transgenik yang memiliki hormon pertumbuhan secara berlebihan sehingga menghasilkan tingkat pertumbuhan sangat tinggi dalam waktu singkat.

G. Dampak bioteknologi
1. Dampak negatif
Bioteknologi, memiliki dampak negatif. Timbulnya dampak yang merugikan terhadap keanekaragaman hayati disebabkan oleh potensi terjadinya aliran gen ketanaman sekarabat atau kerabat dekat. Di bidang kesehatan manusia terdapat kemungkinan produk gen asing, seperti, gen cry dari Bacillus thuringiensis maupun Bacillus sphaeericus, dapat menimbulkan reaksi alergi pada tubuh mausia, perlu di cermati pula bahwa insersi ( penyisipan ) gen asing ke genom inang dapat menimbulkan interaksi anatar gen asing dan inang produk bahan pertanian dan kimia yang menggunakan bioteknologi.
Dampak lain yang dapat ditimbulkan oleh bioteknologi adalah persaingan internasional dalam perdagangan dan pemasaran produk bioteknologi. Persaingan tersebut dapat menimbulkan ketidakadilan bagi negara berkembang karena belum memiliki teknologi yang maju, Kesenjangan teknologi yang sangat jauh tersebut disebabkan karena bioteknologi modern sangat mahal sehingga sulit dikembangkan oleh negara berkembang. Ketidakadilan, misalnya, sangat terasa dalam produk pertanian transgenik yang sangat merugikan bagi agraris berkembang. Hak paten yang dimiliki produsen organisme transgenik juga semakin menambah dominasi negara maju.
2. Dampak positif
Keanekaragaman hayati merupakan modal utama sumber gen untuk keperluan rekayasa genetik dalam perkembangan dan perkembangan industri bioteknologi. Baik donor maupun penerima (resipien) gen dapat terdiri atas virus, bakteri, jamur, lumut, tumbuhan, hewan, juga manusia. Pemilihan donor / resipien gen bergantung pada jenis produk yang dikehendaki dan nilai ekonomis suatu produk yang dapat dikembangkan menjadi komoditis bisnis. Oleh karena itu, kegiatan bioteknologi dengan menggunakan rekayasa genetik menjadi tidak terbatas dan membutuhkan suatu kajian sains baru yang mendasar dan sistematik yang berhubungan dengan kepentingan dan kebutuhan manusia. Kegiatan tersebut disebut sebagai bioprespecting. Perdebatan tentang positif untuk mengatasi dampak negatif yang dapat ditimbulkan bioteknologi, antara lain pada tahun 1992 telah disepakati konvensi keanekaragaman Hayati, ( Convetion on Biological Diversity ) yang mengikat secara hukum bagi negara-negara yang ikut mendatanginnya. Sebagai tindak lanjut penadatanganan kovensi tersebut, Indonesia telah meratifikasi Undang-Undang No. 5 Tahun 1994. Perlu diketahui, Negara Amerika Serikat tidak ikut menadatangani konvensi tersebut. Disepakati pula Cartegena Protocol on Biosafety ( Protokol Cartegena tentang pengamanan hayati ). Protokol tersebut menyinggung tentang prosedur transpor produk bioteknologi antara negara untuk mencegah bahaya yang timbul akibat dampak negatif terhadap keanekaragaman hayati, ekosistem, dan kesehatan manusia. Pengertian klon bioteknologi modern adalah pengadaan sel jasad renik, sel (jaringan), molekul bibit tanaman melalui setek yang banyak dilakukan pada tanaman perenial, antara lain kopi, teh, karet, dan mangga. Perbanyakan bibit dengan teknik kultur jaringan, kultur organ, dan embiogenesis somatik dapat pula diterapkan pada jaringan hewan dan manusia. Tidak seperti pada tumbuhan, kultur pada hewan dan manusia tidak dapat dikembangkan menjadi individu baru.
Secara ringkas, berikut ini beberapa implikasi bioteknologi bagi perkembangan sains dan teknologi serta perubahan lingkungan masyarakat:
a. Bioteknologi dikembangkan melalui pendekatan multidisipliner dalam wacana molekuler. Ilmu-ilmu dasar merupakan tonggak utama pengembangan bioteknologi maupun industri bioteknologi.
b. Bioteknologi dengan pemanfaatan teknologi rekayasa genetik memberikan dimensi baru untuk menghasilkan produk yang tidak terbatas.
c. Bioteknologi pengelolaan limbah menghasilkan produk biogas, kompos, dan lumpur aktif.
d. Bioteknologi di bidang kedokteran dapat menghasilkan obat-obatan, antara lain vaksin , antibiotik, antibodi, dan interferon.
e. Bioteknologi dapat meningkatkan variasi dan hasil pertanian melalui kultur jaringan, fiksasi nitrogen pengendalian hama tanaman, dan pemberian hormon tumbuhan.
f. Bioteknologi dapat menghasilkan bahan bakar dengan pengelolahan biommasa menjadi etanol (cair) dan metana (gas).
g. Bioteknologi di bidang industri dapat menghasilkan makanan dan minuman, antara lain pembuatan roti, nata decoco, brem, mentega, yoghurt, tempe, kecap, bir dan anggur.







Kesimpulan
Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk dan jasa guna kepentingan manusia. Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu bioteknologi konvensional dan modern.
Ciri utama bioteknologi adalah:
a. Menggunakan benda biologi berupa mikroorganisme, hewan atau tumbuhan.
b. Adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri.
c. Produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.
Bioteknologi diterapkan di berbagai aspek kehidupan, baik di bidang pangan, pertanian, peternakan, pengobatan, dan bidang kesehatan. Di bidang pangan antara lain dalam pembuatan tempe, kecap, keju, yoghurt, tape, dan mentega. Di bidang pertanian yaitu penanaman secara hidroponik dan aeroponik. Di bidang pengobatan kesehatan yaitu diciptakannya antibiotik.
















Daftar Pustaka
http://efgeecoscience.blogspot.com/2009/03/bioteknologi.html
http://google.com
http://gudangilmu2008.110mb.com/sejarah.htm
http://id.shvoong.com/exact-sciences/1955061-sejarah-dan-perkembangan-bioteknologi
http://id.wikipedia.org/wiki/ilmu-ilmubioteknologi
http://rati.ngeblogs.com/2010/01/04/bioteknologi/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/bio-teknologi-3/comment-page-1
http://wikipedia.com
http://www.angelfire.com/ca/DonaldPokatong/BIOTEK2.html

Introduction to General Linguistic

ini juga tugas kuliah, buat paper linguistikk -__-

Introduction to General Linguistic

Course Outline:
1. The Properties of Human Language
2. Phonetics and Phonology
3. Morphology
4. Syntax
5. Semantics
6. Pragmatics and Discourse
7. Interdisciplinary Studies

1. The Properties of Human Language
 Displacement
It allows the user of the language to talk about things and events not present in the intermediate environment.
 Arbitrarines
There’s no “natural” connection between a linguistic form and its meaning.
 Productivity
Human can produce infinite number of utterances/sentences.
 Cultural transmission
Human acquire a language in a culture with other speakers and not from parental genes.
 Discreteness
Each sound in the language is treated as discrete.

2. Phonetics and Phonology
 Phonetics
The study of human speech sound.
The study of all sounds that can be produced by human vocal tract.
 Human vocal tract
All the things that produce a sound, from lungs to mouth cavity.
 Phonology
The study of sound system of a language.

 Tongue
• Tip of the tongue
• Front tongue
• Middle tongue
• Back tongue

 Phonetics is classified into:
• Acoustic phonetics
Physical properties of sound waves.
• Auditory phonetics
The perception of the speech sound via the ear.
• Articulatory phonetic
How sounds are made or articulated.

 The process of producing sounds
• Initiation
The activity in the vocal tract which compresses or rarefies the air in the tract and hence initiates, or tends to initiate an airstream (eggresive or ingressive).
• Articulation
The activity in the vocal tract with interrupt or modulates, the airstream in such a way that specific type of sound is generated (place and manner of articulation).
• Phonation
The activity in the larynx which is neither initiatory nor articulatory in which the airstream is modulated by its passage through the glottis (voice and voiceless sounds).

 Vowels
The sounds that are produced with a relatively free flow air.
The sounds which are produced without a complete closure or the degree of narrowing which will produce audible friction.
 Consonants
Sounds which are produced with a complete closure or the degree of narrowing which will produce audible friction.

 Vowels are characterised with the:
• Horizontal tongue position→ front/back.
• Vertical tongue position→ high/low.
• Lip position→ round/unrounded.

 Consonants are characterised with:
• Phonation→ voiced/voiceless.
• Place or articulation→ bilabial, labiodental, alveolar, dental, palatal, velar, etc.
• Manner of articulation→ stop/plosive, fricative, nasal, etc.


 Phonological process
The change of sounds due to particular condition (e.g.: assimilation, coalescent, delition, etc).
 Assimilation
The change of different sounds to become similar.
 Phoneme
Minimal sequential constructive unit of the phonology in the build-up of the phonological forms of word. It can be identified by using minimal pair test/contrast incidental environment.
 Phone
Physical realisation of phoneme.
 Allophone
Different phone representating the same phoneme.

3. Morphology
The study of the internal structure of the words or the study of word information.

 The types of word formation
• Coinage
The invention of totally new item.
• Borrowing
Taking the words from other language.
• Compounding
Joining two separate words to produce a single form.
• Blending
Joining two words by taking part of the words to become a single form.
• Clipping
Shortening the form of the word.
• Back formation
• Conversion
• Acronyms
Example: VAT (Value Added Text) [væt]→ acronym
VAT (Value Added Text) [veieti]→ abbreviation
• Affixation (prefixes, infixes, suffixes)
o Class changing affixation
o Class maintaining affixation

 Affixes (inflectional and derivational)
• Inflectional (it doesn’t change the word class)
o Present (work)
o Past (worked)
o Continuous (working)
o Plural (books)
o Comparative degree (the tallest)
o Possessive (Indah’s book)
• Derivational (it change the word class or change the meaning)
o Agreement
o Realiz ation
o National ity
o Unkind
o Retype
o Kingdom
o Friendship

 Morpheme
The smallest unit of the language that has meaning.

 The types of morpheme
• Free morpheme/independent morpheme
Morpheme that can stand alone as a word
• Bound morpheme/dependent morpheme
Morpheme that can’t stand alone as a word (affixes). It should be attached to different free morpheme.

 Root
Irreducible core of the word.
 Stem
What remains when the inflectional affixes are removed.
 Base
What remains when affixes are removed.

4. Syntax
The study of sentence structure.
The study of larger units than phrases.

 Syntactic category
A family of expression that can substitute for another without loss of grammaticality.
• N : Noun
• V : Verb
• S : Sentence
• VP : Verb Phrase
• NP : Noun Phrase
• AP : Adjective Phrase
• PP : Prepositional Phrase
• Prep: Preposition




Example:
He found a cat.
Dea found a cat.
The old man found a cat.
The young lady found a cat.
My older brother found a cat.

5. Semantics
The study of the conventional meaning conveyed by the use of words and sentences of a language.

 Semantics features
• Conceptual meaning
• Associative meaning

 Synonymy
Two or more forms with very closely related meanings, which are often, but not always, intersubstitutable in sentences.
Example: broad-wide, hide-conceal, almost-nearly, answer-reply.
 Antonym
Two forms with opposite meanings.
Example; quick-slow, tall-short, male-female, alive-dead.
 Hyponymy
The relationship when the meaning of one form is included in the meaning of another.
 Homophones
When two or more different (written) forms have the same pronunciation.
Example: bare-bear, see-sea, flour-flower, pail-pale, sew-so.
 Homonymy
When one form (written or spoken) has two or more unrelated meanings.
Example: bank (of a river) – bank (financial institution), pupil (at school) – pupil (in the eye), bat (flying creatures) – bat (used in sports).
 Polysemy
Relatedness of meaning accompanying identical forms which can be defined as one form (written or spoken) having multiple meanings which are all related by extension.
Example: head, used to refer to the object on top of your body, on top of a glass of beer, on top of a company or department.
 Metonymy
The relationship between words, based simply on a close connection in everyday experience, it can be based on a container-contents relation (bottle-coke; can-juice), a whole part relation (car-wheels; house-roof), or a representative-symbol relationship (king-crown; the president-the white house).


 The parts of speech
• Nouns are words used to refer to people, object, and so on, if they were all things.
• Adjectives are words used typically with nouns, to provide more information about the things.
• Verbs are words used to refer to various kinds of action and states involving the things in events.
• Adverbs are words used to provide more information about then actions and events.
• Prepositions are words used with nouns in phrases providing information about time, place, and other connections involving actions and things.

6. Pragmatics
The study of intended meaning.
The study of speaker’s meaning.

Example:
• Fall baby sale: menjual barang-barang perlengkapan bayi di musim gugur.
Literal meaning: penjualan bayi musim gugur.
• Fall massive baby sale: menjual barang-barang perlengkapan bayi besar-besaran.
Literal meaning: penjualan bayi besar-besaran di musim gugur.

 Presupposition
What the speaker assumes to be true or known by the hearer.
Example: “your brother is waiting outside.” It’s presupposition that you have a brother.

 Speech act
The type of ‘act’ performed by a speaker in uttering sentences. Speech act covers actions such as requesting, commanding, questioning, and informing.

 Speech act divided into:
• Direct speech act
The meaning of the utterance is spoken clearly/directly.
• Indirect speech act
There’s a meaning rather than utterance.

Example:
• Asking someone to do turn on the lamp:
“Turn on the lamp, please.” → Direct speech act
“It is dark.” (Statement) → Indirect speech act
“Can you turn on the lamp?” (Question) → Direct speech act.
• Asking the direction to the train station:
“Do you know the direction to the train station?” (Question) → Direct speech act.
“I don’t know the direction to the train station.” (Imperative) → Indirect speech act.
“Please, show me the direction to the train station → Direct speech act.

 Discourse analysis
• Cohesion
The connection or ties in the sentences or between the sentence and the other sentences.
Example: My father is at home. He is doing the housework. He likes doing the housework as this one of his habit. At the same time, my mother is preparing the lunch for the family.

My father is at home. The home is a good place to stay. Staying in a hotel makes us feel happy. Hotel can be classified into four styles.

7. Interdisciplinary Studies
 Sociolinguistic
The interdisciplinary study between language and society.
 Psyholinguistic
The interdisciplinary study between language and psychology.
The study of language acquisition.
 Applied linguistic
The study of the application of the theory of language.
 Historical linguistic
The study of the history of language or the study of language change.

 Synchronic study
The study of language in a given time.
 Diachronic study
The study of the language through the time.

Senin, 02 Januari 2012

The Civil War in Britain

ini nihh tugas perdanaku buat paper individu ttg perang sipil di Inggris :)
posting, sekalian jaga jaga klo data di lappy ilang :p


THE CIVIL WAR IN BRITAIN



CREATED BY:
INDAH WULANDARI
C 0311022

ENGLISH DEPARTEMENT
THE FACULTY OF LETTERS AND FINE ARTS
SEBELAS MARET UNIVERSITY
2011

The Civil War in Britain

The History of The English Civil Wars
 The Bishops’s Wars (1639 and 1640)
The Bishops’s Wars were a fought between The Scots and Britain. It was led by Charles 1.
Charles was attempting to enforce Anglican to The Scottish church, but The Scottish refused it. Charles was furious why The Scottish refused it. He made an English force to be put in Scotland in 1639. He did not have a lot of funds for a military expedition, so that he had to leave Scotland without battle.
The riot continued in Scotland. When Charles found that they had planned with French, he decided to mount a military expedition. He called Parliament to got funds in 1640.
When Parliament created, they wanted to discuss about complaints against the government and military expedition. It made Charles angry. Charles went with his military without any support of Parliament. With this condition The Scots tried to grab Northumberland and Durham.
Charles got himself in a desperate condition and was forced to call Parliament in November 1640. This Parliament was called The Long Parliament.
 The Civil Wars (1642 – 1651)
The tension between Charles and Parliament was still great because there wasn’t any issue had been solved. Charles started to leave London. In August 1642 Charles officially started the war. Robert Devereux was made parliamentary commander.
At this stage of wars, Parliament did not want to kill the king. It was hoped that Charles could be became a more constructive ruler to Parliament.
The first war happened in 1642 to 1646. Charles marched in London and he met Edgehill and a battle was fought. This battle was not convincing, it failed to stop Charles’s advance. He was forced to get away from London.
In 1643 many battles were fought all over the country. The Royalist won at Adwalton Moor and took control of Yorkshire. They also won at Lansdown and Roundway Down, which was allowing Prince Rupert to take Bristol.
The power of Parliament won at Winceby, taking Lincoln, but it had the worst part of military for the year. An unconvincing large battle happened at Newbury.
Parliament arranged Solemn League and Covenant, which promised The Scots religious reforms in return for their help.
The military was more balanced in 1644. Parliament won at Marston Moor, which was allowing them to take York with The Scots’s help. They lost at Lostwithiel and withdrew from Newbury.
In 1645, Fairfax made The New Model Army and it won two important victories at Naseby and at Langport. They could destroy all of Charles’s armies.
In 1646, Charles had little choice to dissolved his remaining armies. Oxford gave up and Charles escaped away to take cover with The Scots, bringing the first war a close.
At that time, Parliament began to dissolve its army. The army was unhappy about the problem of salary arrears, condition of live, and they refused that dissolution. They kidnapped Charles in effort to win a bargaining piece. Charles escaped to The Isle of Wight.
Some royalist rebellions and a Scottish invasion happened in July, 1648. All were defeated by the powerful standing army. This new betrayal by Charles caused Parliament to debate whether he should be returned to power at all. The people who still supported Charles’s place on the throne tried once more to negotiate with him.
The army was angry because The Parliament was still considering Charles as a ruler. This Parliament was ordered to build up a high court of justice because of Charles’s betrayal in the name of the people of England. Charles found guilty as charged in trial king. He was beheaded on January 30th, 1649.
Oliver Cromwell led the army to put down the rebellion in Ireland and Scotland in 1649 – 1650.
Charles II was crowned in Scotland. He claimed that the throne was rightfully his. He went with The Scots on England. Cromwell could beat The Scottish forces at Dunbar in September 3rd, 1650. He could not prevent Charles II marching deep into England. Cromwell finally engaged the new king at Woecester and beat him in September 3rd, 1651. Charles II fled abroad, ending the Civil Wars.

 The Solemn League and Covenant
In 1643, John Pym tried to make an alliance with Scotland to balance Charles I’s powerful forces. The Solemn League and Covenant was signed in Margaret’s Church, Westminer, on September, 25th.
The content of that agreement gave both Parliament and Scotland what they want. Parliament wanted soldiers to support its military. Scotland wanted religious reform that favoured its own church. Parliament had already abolished bishops, but Scotland wanted more than that.
Charles had made a case-fire with The Irish, and it endangered Parliament by letting the troops free for use in England. He also made Scotland angry (since The Irish were not considered religious or God-fearing).
 The Text
The Text of Solemn League and Covenant was consisting of six points. It will be summarised below.
 The first dealt with the reform of the churches and the keeping of the present Scottish church.
“... prevervation of the Reformed Religion in The Church of Scotland... reformation of Religion in the kingdoms of England and Ireland... indeavour to bring the Churches of God in the three kingdoms to the neereft coniunction and Uniformity in Religion.”
 The second specifically stated that the hierarchy of ecclesiastical rule would be abolished.
“... indeavour the extirpation of Popery... Church government by... all other Ecclefiafticall Officers... and whatfoever shall be contrary to found Doctrine.”
 The third is interesting, since it shows the sincerity with which the parliamentarians wished to re-established Charles’s rule, but on their own terms. It states that parliament will be defended, but also that the king and the king’s authority should be defended as well.
“... endeavour... to preferve the Rights and Privilidges of the Parliaments... and to preferve and defend the king’s Majefties person and authority.”
 The fourth point justifies the war by ordering the seeking out of all who oppose thereforms.
“...endeavour the difcovery of all... Incendiaris, Malignants or evil Inftruments...hindering the Reformation of Religion, dividing the king from his people, or one of the kingdoms from another...”
 The fifth point restates that the three kingdoms of England, Ireland, and Scotland remain as a union at peace.
“...indeavour that [the three kingdoms] may remain unioyned in a firm Peace an Union.”
 The sixth, and final, point confirms the alliance by stating that those who sign will assist and defend each other.
“... affift and defend all thofe that enter in to this League and Covenant.”
 The New Model Army
In the end of 1644, Oliver Cromwell realised that the recent parliamentary armies were less than ideal. With his influence in Parliament, he suggested The Self-Denying Ordinance. It stated that any member of The House of Commons or The House of Lord holding a military commission should resign it. It was because they wanted to remove the aristocratic leaders, such as The Earl of Essex and The Earl of Manchester and changed it to the right military leaders.
The armies had to be combined and reorganised into The New Model. The Soldier’s Catechism was created, which laid down rules and regulations, as well as correct drill procedures, in order that the soldiers would know what was expected of them. This army was suggested in February 1645 and began to come into being in April 1645.
 The Army
Sir Thomas Fairfax was a good soldier. He was appointed the new Lord General of the army. He had no political connections, making him ideal for the post.
The army consist of a total of 22,000 men, broken down in the following way:
Type No of Regiments No in Each Regiment
Cavalry
11 600
Infantry
12 1200
Dragoons
1 1000
Artillery
N/K N/K
The Infantry were issued with red uniform to replace their existing regiment’s colour. The Cavalry were issued with light headpieces, armour front and back, and a buff coat of leather.
The Infantry had to pay eight pence a day, and The Cavalry had to pay two shillings a day. Those in the Cavalry had to provide their own horse.
Interestingly, although supposedly unable to hold his military commission, due to the Self-Denying Ordinance, Oliver Cromwell continued to lead Cavalry, and was eventually excepted by Parliament and made General of Hourse in June 1645.
 Holmby House
Holmby House or Holdenby House is a place where Charles I was kept in ‘protective custody’ after being ransomed from The Scots in 1647. Holmby House is near Althrop in Northamptonshire, Charles being escorted there from Nottingham by Sir Thomas Fairfax himself.
Charles stayed at Holmby House until 4 June 1647.
 The Trial of Charles I
The trial was made publicly in order to justify the execution of Charles I in the eyes of the people. Many of them did not want to see the king dead.
Sir Thomas Fairfax also did not want to see Charles dead. He protested that killing Charles would only lead to further problems with his successor, Prince of Wales.
No English laws could be discovered in all history that dealt with the trial of the monarch . The order convening the court was written by a Dutch lawyer, Isaac Dorislaus, and dated back to the Roman era, where the Praetorian Guard (a military body) could legally overthrow a tyrant.
The rump parliament elected a court of commissioners 135 strong on 1 January 1649. Only 68 of these obeyed this summons. None of the existing high court judges agreed to preside over the court. A lawyer called John Bradshaw was elected as a president.
The House of Lords threw this ordinance out the next day. Parliament re-enacted the ordinance on the 4th, although only 46 military police were now in the house, and only 26 of these voted for the ordinance.
Although forced to attend, the king refused to acknowledge the court because it completely illegal. Fairfax refused to attend too and strove save the king from execution, but could not do so without dividing the army against itself, which could have led to further hostilities.
The hall was full of soldiers. Bradshaw himself apparently wore an iron hat, fearing for an attempted murder. Ironically, the public were not allowed into the hall until after charge had been read, and the public so supportive of the king, that it was considered too dangerous.
Charles was found guilty, and stated to be punished to death on 26 January. He was lead from St. James’ Palace to Whitehall to be executed on January 30th. At 1.00 pm he was beheaded in font of crowd. His last words, printed and sold on that very day, were:
“I have delivered my conscience; I pray God you do take those courses that are best for the good of the kingdom and your own salvation.”

English Civil Wars Battles
Here are some battles that took place during The English Civil Wars. It’s listed chronologically.
 Edgehill (October 1642)
Date: 23rd October 1642
Location: Kineton, Warwickshire
Parliamentarian Commander: Robert Devereux, 3rd Earl of Essex
Royalist Commander: Charles I, King of England
 Turnham Green (November 1642)
 Adwalton Moor (June 1643)
Date: 30th June 1643
Location: Birkenshaw, Yorkshire
Parliament Commander: Ferdinando Fairfax, 2nd Baron of Cameron
Royalist Commander: William Cavendish, Duke of Newcastle
Victor: Royalist
 Lansdown Hill (July 1643)
Date: 5th July 1643
Location: Bath, Avon
Parliamentarian Commander: Sir William Waller
Royalist Commander: Lord Ralph Hopton, Baron of Stratton
Victor: Royalists
 Roundway Down (July 1643)
Date: 13rd July 1643
Location: Devizes, Wiltshire
Parliamentarian Commander: Sir William Waller
Royalist Commander: Lord Henry Wilmot, Earl of Rochester
Victor: Royalists
 Newburry, 1st Battle (September 1643)
Date: 20th September 1643
Location: Newbury, Berkshire
Parliamentarian Commander: Robert Devereux, 3rd Earl of Essex
Royalist Commander: Charles I, King of England
 Winceby (October 1643)
Date: 11st October 1643
Location: Winceby, Lincolnshire
Parliamentarian Commander: Lord Edward Montague, Earl of Manchester
Royalist Commander: Sir John Henderson
Victor: Parliament
 Alton (December 1643)
Date: 12nd December 1643
Location: Alton, Hampshire
Parliamentarian Commander: Sir Willliam Waller
Royalist Commander: Ludovich Lindsay, 16th Earl of Crawford
Victor: Parliamentarians
 Marston Moor (July 1644)
Date: 2nd July 1644
Location: Long Marston, Yorkshire
Parliamentarian Commander: Alexander Leslie, Earl of Leven
Royalist Commander: Prince Rupert
Victor: Parliament
 Lostwithiel (August 1644)
Date: 31st August – 2nd September 1644
Location: Lostwithiel, Cornwall
Parliamentarian Commander: Robert Devereux, 3rd Earl of Essex
Royalist Commander: Charles I, King of England
Victor; Royalist
 Newburry, 2nd Battle (October 1644)
Date: 27th October 1644
Location; Newbury, Berkshire
Parliamentarian Commander: Edward Montague, Earl of Manchester
Royalist Commander: Charles I, King of England
Victor: Inconclusive
 Naseby (June 1645)
Date: 14th June 1645
Location: Naseby, Northamptonshire
Parliamentarian Commander; Sir Thomas Fairfax, Commander-in-Chief
Royalist Commander: Lord George Goring, General of Horse
Victor: Parliament
 Langport (July 1645)
Date: 10th July 1645
Location: Langport, Somerset
Parliamentarian Commander: Sir Thomas Fairfax, Commander-in-Chief
Royalist Commander: Lord George Goring, General of Horse
Victor: Parliament
 Dunbar (September 1650)
Date: 3rd September 1650
Location: Dunbar, East Lothian
Parliamentarian Commander: Oliver Cromwell, General of Horse
Royalist Commander: Sir David Leslie
Victor: Parliament
 Worcester (September 1651)
Date: 3rd September 1651
Location: Worcester, Hereford & Worcester
Parliamentarian Commander: Charles II, King of England (in exile)
Victor: Parliament



English Civil War Personalities
Here are some of the more notable people that were involved with the English Civil Wars:
 Astley, Jacob
 Bradshaw, John
 Byron, John
 Cavendish, William
 Charles I
 Charles II
 Cromwell, Oliver
 Devereux, Robert
 Fairfax, Ferdinando
 Fairfax, Thomas
 Fleetwood, Charles
 Goring, George
 Greenville, Bevil
 Haselrigg, Arthur
 Hopton, Ralph
 Ireton, Henry
 Lambert, John
 Langdale, Marmaduke
 Leslie, Alexander
 Leslie, David
 Lindsay, Ludovich
 Lucas, Charles
 Lunsford, Thomas
 Maurice, Prince
 Montague, Edward
 Rupert, Prince
 Skippon, Phillip
 Stapleton, Phillip
 Waller, William
 Wilmot, Henry
Types of Unit in English Civil Wars
Here are some units that used in English Civil Wars:
 Infantry
Infantry regiments in the English Civil Wars were supposedly 1,200 strong men. It would be divided into companies. There were 10 companies and each companies had 120 men, but each regiment tended to have its own structure.
Each regiments contained musketeers and pikemen. Usually it divided in ratio of 2:1 pike to musket at the start of war, although each regiment was different. At the end of war, the ratio had reversed.
In addition to the main weapons, most men would carry a secondary weapon, such as a sword or axe for close-quarters fighting.
When on the field of battle, the pike would be positioned in the centre, with musketeers on either side. If it was a big battle, three or more regiments would join to make a brigade. The brigade’s pike would be in the middle, and the musketeers would be divided on both sides, companies would be kept together, but the regiment would be split.
Tactics usually involved the musketeers firing a few volleys into the enemy ranks, and then the opposing formations advancing to meet each other at “push of pike”, where each attempted to push the other back physically.
When engaged in “push of pike”, there was no room to make use of weapon, so after the initial contact was made, very few victims occurred. However, if one side turned and ran, or collapsed upon itself, then large victims could result,
“Push of pike” was not always reached. Sometimes the morale of one side would be such that that it would withdraw or rout before contact was made. At other times, both sides might be wary, and stand apart, jabbing with the pikes as best they could.
If attacked by cavalry in the absence of infantry, then the pikemen would shelter the musketeers, forming the equivalent of a square, but more like a blob. The pikes would protrude, keeping the horse away, and musketeers would take opportunities to fire out at any target that presented itself.
 Artillery
Artillery had various sizes, from big size guns to very light cannon that were wheeled around by infantry regiment. They were loaded with charges rammed from the front, making their rate of fire very low. Big guns would fire about ten rounds every hour.
Large guns were usually placed before or at the start of a battle and then would not be moved until it was over. These would be at the back of an army, on ground that gave best opportunity to fire at the enemy’s positions.
These bigger guns tended not to be placed too far above the battle field, since depressing the barrels caused problems. The ball could not roll out, or when fired would not travel as far as expected.
Lighter pieces were positioned between regiments or brigades, and could be loaded with shrapnel. Shrapnel could consist of all kinds of junk metal that could be gathered, and was effective against enemy troops at close range.
 Cavalry
Cavalry consisted of 400 strong men, although there was much variety between regiments. These would have been divided in six troops of 60-70 men each.
Cavalry troopers usually wore armour in the form of back and chest plates, and a pot helmet. Often a buff coat would be worn underneath this, and some kind of thigh protection.
Some regiments wore heavier armour, such as Haselrigg’s Lobsters who wore full plate. This was expensive and hot, so it was limited to a select few.
Cavalry weapons consisted of a couple of pistols and perhaps a carbine, plus a sword or cutlass. The pistols would probably be fired only once in the battle, since they were difficult to reload.
There were two main tactics used by cavalry, The Dutch and The Swedish methods.
 The Dutch
It apparently used by the parliamentarians at the start of the war, was to advance at a trot. The pistols would be fired at the enemy infantry when in range, and then the cavalry would wheel away. Then they would return with drawn swords and initiate a melee.
 The Swedish
It introduced by Prince Rupert, involved charging at the gallop. Pistols would be fired at the last moment before contact was made, and then a melee ensue. This became the preferred tactic for both sides.
During The English Civil Wars, the cavalry tended to fight their own battle. Only when the opposing cavalry had been driven off would the remainder turn and help their infantry. In fact, the royalist was notorious for pursuing a beaten cavalry force for miles, leaving the infantry unprotected on the battle field.
Once the pistols were fired, cavalry were very ineffective against infantry with pike support. Casualties horses were severe, and several troopers got through two or three horses in a single battle.
 Dragoons
Dragoons were essentially a form of mobile infantry. Their mounts were inferior to the cavalry’s horses, and were not suitable for the battle field. Dragoons would ride to the battle and then dismount and fight on foot.
Dragoons were principally deployed on the extreme flank of an army. They would snipe at passing troops using flintlock muskets. Since cavalry was usually deployed on the flank, they would normally fire at the opposing cavalry as it charged past.
Dragoons were not always used in battles, even in major ones, but were incorporated into The New Model Army as a regiment 1,000 strong.

Seventeenth Century Technology
 Armour
Most of soldiers wore armour. It could protect the wearer from some sword thrusts. It consist of a slightly angular round helmet, back and chest protector, thigh covers, and a thick leather boots. This was very expensive and extremely hot in summer, but it could protect the wearer well. Most of the soldiers did not like heavy armour because it was uncomfortable during long marches, or in the summer.
 Muskets
There were two types of musket in use during The Civil Wars. They were matchlock and flintlock.
Both types of weapon were up to 5 ft long and were effective up to 300yds. It would not kill, it would make injuries were fatal eventually. This weapon was effective enough.
The process of using this weapon was very slow. First, powder was dropped down the barrel and tapped down with a scouring stick (wooden rod). Then the lead ball would be dropped down, and wadding of some kind added to hold it in place. This would be rammed down to ensure the best range.
 Matchlock

 Flintlock

 Pikes
The pike was a primitive weapon that consists of wooden shaft and steel shod at the tip. It was sixteen ft long.
Although all pikes should have been sixteen ft in length, industrious soldiers often cut a few feet at the end to make it easier to carry on marches. This was strongly discouraged by officers, since it gave the regiment a disadvantage in combat.
“... few exceed fifteen feet; and if officers be not careful to prevent it, many a base soldier will cut some of the length of that, as I have often seen.”
Sir James Turner





Conclusion

English Civil Wars started by the conflict between English forces and Scots. The English forces were led by Charles I. That conflict appeared because Charles I was attempting to enforce Anglican reforms onto The Scottish church, but The Scots were opposed to do this, and even wanted to destroy the control that bishops had over the church. To this end, Charles’s reforms were rejected by The Scottish Assembly. Charles was angry that The Scots had rejected his proposals, and formed an English force to march on Scotlad in 1639.
The tension between Charles and Parliament was still great. Charles officially began the war by raising his standard at Nottingham in August, 1642. Robert Devereux was made parliamentary commander. In 1643, many battles were fought all over the country.
In 1644, military actions were more balanced. In 1645, The New Model Army was formed by Fairfax. Charles took advantage of the shift of emphasis away from him to negotiate a new agreement with The Scots, again promising church reform. This agreement leads to the second war.
The trial of the king found that Charles guilty as charged and he was beheaded on 30th January, 1649. Oliver Cromwell then lead the army in quelling revolts in Ireland and Scotland to finally restore an uneasy peace.
Charles II was then crowned in Scotland, claiming that the throne was rightfully his. He marched with The Scots on England. Cromwell beat The Scottish forces but could not prevent Charles II marching deep into England. Cromwell finally engaged the new king. Charles II fled abroad, ending The Civil Wars.
The Commonwealth was then established, with Oliver Cromwell as Lord Protector of England.




References

 http://easyweb.easynet.co.uk/~crossby/ECW/
 http://easyweb.easynet.co.uk/~crossby/ECW/battles/index.html
 http://easyweb.easynet.co.uk/~crossby/ECW/history/index.html
 http://easyweb.easynet.co.uk/~crossby/ECW/people/index.html
 http://easyweb.easynet.co.uk/~crossby/ECW/tactics/index.html
 http://easyweb.easynet.co.uk/~crossby/ECW/tech/index.html
 http://en.wikipedia.org/wiki/English_Civil_War
 http://google.com/
 http://www.bbc.co.uk/history/british/civil_war_revolution/